Para peneliti mengembangkan pil insulin sebagai alternatif untuk suntikan

Para peneliti telah mengembangkan pil insulin sebagai alternatif untuk suntikan.
sebagai peneliti dengan Niagara University telah mengungkapkan sebuah proyek baru di mana pil insulin dikembangkan.

pil insulin ini, bertentangan dengan cara seperti pil biasanya yang akan bekerja, melewati asam lambung untuk diserap dalam usus, tetapi sebaliknya, insulin yang ini akan berkerja ke aliran darah.

Untuk penderita diabetes, dalam banyak kasus, harus menggunakan suntikan insulin untuk menjaga gula darah mereka. Berbagai upaya penelitian telah berusaha untuk menghasilkan alternatif pil insulin di masa lalu, tetapi karena berbagai alasan telah kurang berhasil.

Kali ini, trio peneliti dengan Niagara University telah meluncurkan pembangunan mereka sendiri: 'teknologi baru yang disebut Cholestosome,' menurut memimpin tim Dr. Mary McCourt. Dia menggambarkan substansi sebagai ', partikel berbasis lipid netral yang mampu melakukan beberapa hal yang sangat menarik."

The Cholestosomes digunakan untuk merangkum insulin, menciptakan penghalang tahan asam lambung antara asam dan insulin, yang memungkinkan untuk bertahan di perut dan bertahan ke usus. Setelah usus dicapai, zat yang diserap dan vesikula membuat jalan mereka ke dalam aliran darah. Akhirnya, mereka ditarik ke dalam sel di mana insulin dilepaskan.

Setelah menentukan bagaimana untuk mendapatkan jumlah yang optimal dari insulin ke dalam Cholestosomes, substansi itu dialihkan ke pengujian hewan di mana formulasi tertentu ditemukan memiliki tingkat tinggi bioavailabilitas. Setelah pengujian lebih lanjut, para peneliti berencana untuk memiliki obat masukkan percobaan manusia.


ARTIKEL LAIN :

Twitter akan segera memungkinkan pengguna menyaring kata kunci ofensif

Facebook rilis lifestage sebuah aplikasi hanya untuk remaja

Facebook meluncurkan Blizzard Streaming untuk siaran live dari game seperti Overwatch

tags : penelitian baru, 2016, pil pengganti suntikan, insulin,